Kemerdekaan yang sungguh-sungguh hanyalah ada di dalam Kristus. Ini
yang ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam bacaan kita hari ini. Kesadaran
akan hal inilah yang memampukan kita untuk berdiri teguh dan menolak
untuk dikenakan kuk perhambaan oleh dosa (5:1). Sebelum diselamatkan
kita mengenakan kuk perhambaan. Setelah percaya Yesus kita mengenakan
kuk Kristus (Matius 11:28-30). Kuk perhambaan dosa itu keras dan
bebannya berat, sebaliknya kuk Kristus itu enak dan bebannya ringan. Kuk
Kristuslah yang memerdekakan kita untuk mampu melakukan kehendak-Nya;
sedangkan kuk dosa memperhamba dan memperbudak kita. Para penganut
legalisme mengenakan kuk perhambaan, tetapi orang Kristen sejati yang
menyandarkan diri pada kasih karunia Allah mengenakan kuk Kristus yang
memerdekakan. Salah satu tanda yang penting dari orang yang mengalami
kemerdekaan Kristen adalah tidak mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk hidup dalam dosa (5:13).
Di saat kita
memperingati proklamasi kemerdekaan negara kita yang jatuh pada hari
ini, kita perlu merefleksi sejenak apakah kita sungguh-sungguh sudah
mengalami kemerdekaan Kristen yang sejati? Bila kita ingin
sungguh-sungguh hidup merdeka, kita harus sepenuh-penuhnya menyerahkan
diri kita kepada Kristus dan rela mengenakan kuk Kristus yang enak dan
ringan yang menenangkan jiwa. Hanya dengan cara itulah kita
sungguh-sungguh menjadi orang yang merdeka yang bebas dari kuk
perhambaan yang memperbudak kita. [JS]
Galatia 5:1
""Supaya
kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena
itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar