Kata
murid dalam Alkitab -Lembaga Alkitab Indonesia- diterjemahkan dari,
kata Limmud, bhs Ibrani; dan kata Mathetes, Matheteuo, -bhs Yunani-
artinya menjadi murid, menjadikan orang lain menjadi murid, Mat 27:57,
28:19; Discipulus, bhs Latin, yang artinya murid atau pelajar, mereka
yang mau belajar dengan Penuh disiplin.
PL
menunjukkan ciri umum hubungan hubungan guru-murid pada masa lalu atau
antara orang yang mengajar dan yang diajar, misalnya, dalam 1 Taw 25:8;
Yes 8:16, 50:4, 54:13. Hal yang sama juga dilakukan oleh para filsuf
Yunani dan rabi Yahudi, mereka mengumpulkan sejumlah murid -yang selalu
bersama atau berada di sekitarnya- untuk mendengar ajaran-ajaran. Dalam
keadaan tertentu salah satu atau beberapa orang di antara para murid
dibimbing secara khusus -dikader- sebagai ahli warisnya.
Perjanjian
Baru, juga menunjukkan bahwa tradisi hubungan guru-murid -seperti pada
masa PL- masih tetap berlangsung. Pada masa PB, murid berarti seseorang
yang menerima ajaran dari orang lain, misalnya:
- ajaran Yohanes Pembaptis, Mat 9:14; Yoh 1:35
- ajaran orang Farisi, Mrk 2:18; Luk 5:33
- ajaran Musa, Yoh 9:28, dll
Pemakaian
kata murid, biasanya dalam arti umum, misalnya Mat 10:42; Luk 6:17; Yoh
6:66. Secara khusus dipakai untuk menandakan pengikut Tuhan Yesus -12
murid, Mat 10:1, 11:1- yang meninggalkan segala sesuatu untuk
mengikuti-Nya. Dalam Kisah Rasul, kata murid dipakai untuk menyebut
orang-orang percaya, yang mengakui Yesus sebagai Mesias, Kisah 6:1, 2,
7, 9:36, 11:26.1
Sebelum Tuhan Yesus melanjutkan pekerjaan dan pelayanan-Nya. Ia memilih
beberapa orang mereka yang selalu mengikutiNya, untuk menjadi
“pembantu”-Nya secara khusus, atau sering kali disebut 12 murid, Mat
10:1-4; Mrk 3:13-19; Luk 6:12-16. Mereka yang dipanggil secara khusus
tersebut, harus menyertai Yesus kemana saja Ia pergi, Mrk 3:14. Menurut
Mat. 19:27-30, upah menjadi murid Tuhan Yesus, adalah mendapat kembali
100 kali lipat semua yang ditinggalkan, serta hidup kekal. Kedua belas
murid itu adalah :
- Simon, yang disebut Petrus
- Andreas, saudara Petrus
- Yakobus, anak Zebedeus
- Yohanes, anak Zebedeus
- Filipus
- Bartolomeus
- Tomas
- Matius, mantan pemungut cukai
- Yakobus, anak Alfeus
- Tadeus
- Simon, Orang Zelot
- Yudas Iskariot, yang mengkhianati Yesus
Setelah Pentakosta atau turunNya Roh Kudus, para murid disapa sebagai Rasul atau apostolos; apostello atau mengutus dengan tujuan khusus, diutus. Istilah ini menunjuk pada setiap utusan yang ditugaskan dan diutus sebagai Pemberita Injil serta mempunyai tanggung jawab khusus lainnya, Kis 14:4, 14, Rom 16:7, 2 Kor 8:23, Flp 2:25
KRITERIA PEMILIHAN 12 MURID
- Mendapat panggilan ilahi, yaitu penugasan oleh Tuhan Yesus Kristus
- Mau meninggalkan segala sesuatu
- Mau menjadi penjala manusia
- Tidak mencari kedudukan
- Mau saling melayani satu sama lain
- Mau belajar sebagai seorang murid
- Mau dipakai oleh Tuhan Allah
- Mau diutus ke “tengah-tengah serigala”
- Menunjukkan kepemimpinan rohani yang luar biasa
- Menyerahkan diri untuk melayani Tuhan sesuai dengan kebenaran
- Mau mempertaruhkan nyawanya demi Tuhan Yesus Kristus dan kemajuan Injil
- Mau memberi kesaksian tentang siapa Yesus
- Penuh Iman
- Tekun berdoa
- Penuh Roh Kudus
KELENGKAPAN DAN TUGAS MURID-MURID
- Dibentuk menjadi pelayanan TUHAN Allah
- Diberi kuasa untuk
- mengusir Setan dan roh-2 jahat
- melenyapkan segala penyakit
- melenyapkan segala kelemahan
- berbicara dalam banyak bahasa
- Mendapat urapan dan kuasa Roh Kudus untuk mampu melayani Tuhan
- Diurapi dengan kuasa untuk berhadapan lang-sung dengan kuasa-kuasa kegelapan
- Mendapat kemampuan untuk melakukan mujizat demi meneguhkan Injil
- [ Kisah 1:8 ], mendapat kuasa Roh Kudus sehingga mampu bersaksi sampai ke seluruh dunia dll
1. Simon Petrus
Pengantar
Nama lahir -asli- Simon Petrus adalah Simon. Kata Petrus
ditambahkan kemudian oleh Tuhan Yesus. Kata Petrus adalah
terjemahan Yunani dari kata Kefa -bhs Aram- yang artinya
batu padas, batu karang. Simon Petrus dilahirkan di Betasaida,
Yoh 1:44, Ayahnya bernama Yona atau Yunus/Yohanes, Mat 16:17,
Yoh
1:42, 21:15. Saudara kandungnya adalah Andreas. Mat 10:2. Simon Petrus,
Yakobus dan Yohanes termasuk murid yang “terdekat” dengan Tuhan Yesus,
Mrk 5:37, 9:2, 14:33.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Mungkin
sekali Simon Petrus pindah dan tinggal serta bekerja sebagai nelayan di
Kapernaum. Di tempat ini, Simon Petrus dan Andreas, berjumpa dengan
Yesus, Mrk 1:29; Luk 4:38. Ketika Simon Petrus menjadi pengikut atau
murid Tuhan Yesus, ia meninggalkan beberapa hal, antara lain:
Simon
Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang paling banyak mengungkapkan
dirinya daripada murid-murid lain. Simon Petrus memiliki sifat alamiah
yang amat menarik -ditambah anugerah rohani dan pendidikan yang ia
terima dari Tuhan Yesus- membuat banyak orang terpikat. Dalam berbicara
dan bertindak, Simon Petrus melakukan dengan satu cara yang khusus
mengungkapkan sifatnya. Ia tidak pernah meniru gaya dan kepribadian
orang lain. Keaslian yang dimilikinya merupakan salah satu modal dalam
kepemimpinannya yang sejati. Ia adalah seorang yang tidak berpikir
dalam-dalam, berhati ramah, suka menurut kata hati dan bertindak cepat,
yang dikuasai oleh dorongan pada saat itu juga. Hal-hal tersebut dapat
dilihat dalam Alkitab, antara lain:
Setelah Pentakosta
Setelah
kebangkitan Yesus, Ia menyatakan Diri-Nya secara khusus kepada Petrus.
Di samping itu, Tuhan Yesus membutuhkan waktu tersendiri memulihkan
simon Petrus. Pemulihan ini perlu karena Simon Petrus pernah menyangkal
Tuhan Yesus, Yoh 21:15-19. Pemulihan tersebut nyata dalam Surat 1 dan
Petrus.
Perubahan
besar dalam diri Simon Petrus terjadi ketika Pentakosta. Ia berdiri
mewakili para murid dan berkhotbah kepada orang-orang di Yerusalem,
Kisah 2:14-40. Pada perkembangan kemudian, Simon Petrus menjadi salah
satu pemimpin Gereja Mula-mula.
Dalam
kurun waktu yang cukup lama, Ia berperan penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan Jemaat atau Gereja Mula-mula. Sejarah -dan juga tradisi-
Gereja menunjukkan bahwa Simon Petrus melakukan pelayanan sampai masa
tuanya -sampai akhir hayatnya- di Roma. Di kota itu -Roma- ia menjadi
Martir, dengan cara disalibkan kepala ke bawah oleh Kaisar Nero, antara
thn 64-67 Ms.
Pengantar
Dalam
bahasa Yunani, Andreas artinya si pria. Saudara kandungnya adalah Simon
Petrus. Mereka berasal dari Betasida, Yoh 1:44. Sebelum menjadi murid
Tuhan Yesus, Andreas adalah murid Yohanes Pembaptis, Yoh 1:40. Andreas
dan Simon Petrus termasuk murid-murid pertama yang dipanggil oleh Tuhan
Yesus, Mrk 1:16-18; Kis 1:13.
Selama Melayani bersama Tuhan Yesus
Andreas
pertama kali dikenal sebagai murid Yohanes Pembaptis. Hal ini
menunjukkan bahwa ia sangat memperhatikan nilai-nilai rohani. Ia
menanggapi apa yang diajarkan oleh Yohanes Pembaptis tentang pertobatan,
Kerajaan Allah dan Penghakiman terakhir. Para Sinoptis -Matius, Markus,
Lukas- tidak menceritakan pertemuan pertama antara Andreas dan Tuhan
Yesus. Akan tetapi, Yohanes menghargai hal tersebut sebagai suatu
kenangan yang paling kudus.
Alkitab menunjukkan bahwa, ketika Yohanes Pembaptis menunjuk bahwa Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menanggung dosa manusia, Andreas dan Yohanes berpaling untuk mengikut Dia. Pertemuan Andreas dengan Tuhan Yesus begitu penting bagi, sehingga ia -selalu- memberitahukan kepada orang lain, tentang siapa Yesus, dan membawanya kepada Dia.
Setelah Pentakosta
Andreas
bukan saja pengikut Kristus yang pertama, ia juga pekerja Kristen yang
pertama, dialah yang pertama-tama membawa orang lain kepada Tuhan Yesus.
Adreaslah yang menyampaikan kepada orang lain mengenai Kristus, dan
kemudian membawanya kepada-Nya, band. Yoh 1:42,12:21, 22 . Sejarah -dan
juga tradisi- Gereja Mula-mula mencatat bahwa, Andreas memberitakan
Injil sampai di Rusia Selatan dan Semenanjung Balkan. Andreas mati
dengan cara disalibkan di Akhaya-Patras-Yunani. Andreas juga dihubungkan
sengan Kitab Apokrifa: Acta Andreas.
Pengantar
Nama
Yakobus, -Iakobos, adalah bentuk Yunani dari kata bhs Ibrani Ya’qov-
berarti si pegang tumit, penipu. Kemudian diberi makna baru yaitu, Tuhan
melindungi. Yakobus dan adiknya Yohanes, mereka adalah saudara sepupu
dari Yesus, Yoh 19:25, orang tua mereka adalah Zebedeus dan Salome, Mat
27:56, Mrk 15:40. Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Yakobus dan Yohanes
serta ayah mereka, bekerja sebagai nelayan, Luk 5:10-11. Ia bersama
Yohanes dan juga Simon Petrus menjadi murid paling dekat dengan Tuhan
Yesus.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Yakobus
termasuk murid Tuhan Yesus yang sangat bersemangat dan ambisius.
Bersama Yohanes, mereka berani mengungkapkan pikiran yang cenderung
mengkesampingkan dan merendahkan orang lain di sekitarnya -sehingga
diberi gelar anak-anak guruh atau Boanerges- hadapan Tuhan Yesus, antara
lain:
Setelah Pentakosta
Raja Herodes Agripa I, pada antara thn 41-44 M, Kis12:2, menangkap Yakobus dan dibunuh dengan pedang -dipancung- sampai mati
Pengantar
Yohanes
-Yunani, Ioanes, dari kata Ibrani, Yeho-nah,Yohanan:secara harfiah
berarti Burung Merpati- adalah nama yang umum pada masa PB. Yohanes
artinya, YHWH memberikan karunia, TUHAN Allah adalah berkat artau Berkat
dari TUHAN Allah. Keluarga Zebedeus -berasal dari Galilea- termasuk
keluarga yang cukup kaya dan terpandang. Ia memiliki armada kapal dan
beberapa asisten yang menolongnya dalam bisnis perikanan, Mrk 1:19-20.
Ia anak bungsu dari pasangan Zebedeus dan Salome. Bersama dengan Yakobus
-kakaknya- disebut juga atau mendapat gelar Anak-anak Guruh, Mrk 3:17.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Ketika
dipanggil Tuhan Yesus, Yohanes -ia menjadi murid Tuhan Yesus yang
paling muda- mungkin baru meninggalkan masa remajanya atau berada dalam
usia dewasa dini. Ini menunjukkan bahwa ia belum mencapai kedewasaan
kepribadian. Hal tersebut tercermin pada sifat-sifatnya, yang
menunjukkan bahwa :
Dengan
segala kepribadian -kekurangan dan kelebi-hannya- Yohanes dipanggil
Tuhan Yesus untuk menjadi salah satu murid-Nya. Sifat-sifatnya itu,
kadang muncul ketika melayani bersama Tuhan Yesus. Hal tersebut nampak
dalam beberapa peristiwa, antara lain1:
reaksi yang keras -yang datang dari watak yang keras dan gamblang-
terhadap penduduk Samaria yang menolak rombongan Yesus melewati desa
mereka, Luk 9:54
Setelah Pentakosta
Setelah
pulang dari pembuangan di pulau Patmos, Yohanes melayani dan memimpin
jemaat -sampai masa tua dan meninggal- di Efesus. Tradisi mengata-kan
bahwa ia mati dibunuh pada masa pemerintahan kaisar Traianus, pada awal
abad II Masehi. Tuhan Yesus merubah Yohanes menjadi Rasul Kasih. Ia
menunjukkan manifestasi kasih Tuhan Yesus dengan tepat. Ia mengenal
kasih Yesus dengan sesungguhnya. Dalam semua tulisan atau surat-suratnya
-Injil Yohanes, 1, 2, 3 Yohanes, Wahyu- Yohanes memakai ungkapan Kasih
sebanyak 80 kali. Yohanes menunjukkan pengalaman Kasih Tuhan Yesus
tersebut melalui karya-karyanya seperti termuat dalam Alkitab:
Pengantar
Filipus
-bhs Yunani, Philippos artinya, sahabat kuda- mungkin masih keturunan
Yunani, atau mempunyai hubungan erat dengan Yunani. Walaupun mempunyai
namaYunani, tetapi tidak mempunyai kecerdasan Yunani.Yudea. Filipus
adalah murid yang sederhana, lambat untuk mengambil keputusan, enggan
bertindak dengan inisiatif sendiri, serta mempunyai pemahaman yang
dangkal tentang Firman Tuhan. Ia teliti dan hampir seperti robot. Apa
yang ia terima keluar apa adanya.Pikirannya kurang cepat bereaksi
terhadap sesuatu yang diperhadapkan kepadanya. Filipus lemah dalam
imajinasi spiritual, intuitif, serta pemahaman dalam menanggung
konsekuensi mengikuti Kristus Filipus lahir di Betsaida, Yoh 1:44, -berasal dari kota yang sama dengan Petrus dan Andreas- sebuah kota kecil di
Selama Melayani Bersama Yesus
Tuhan
Yesus pernah mentest Filipus dalam Yoh 6:5, Ia bertanya kepada Filipus,
“Dimanakah kita akan mem-beli roti, supaya orang banyak ini dapat
makan?. Tuhan Yesus lakukan hal tersebut untuk mengetahui imannya, dan
membuktikan pemahamannya mengenai DiriNya selama ia mengikutiNya.
Filipus ternyata gagal dalam “ujian” ini, karena ia memakai perhitungan
dalam iman, Yoh 6:7. Ia terlalu berhati-hati dengan sikapnya yang
praktis, menjadi bimbang, karena terlalu banyak perhitungan.Pada
akhirnya, Filipus menjadi bagian dari rencana Tuhan Yesus mengadakan
mujizat memberi makan 5000 orang, agar ia mengerti sisi Ilahi dari misi
Kristus. Filipus juga ternyata seorang “pemandu” yang tidak dapat
memimpin. Hal itu nyata ketika ia gagal memperkenalkan orang-orang
Yunani kepada Yesus, Yoh12:20-22, karena mungkin ia kuatir Yesus menolak
orang-orang tersebut. Karena itu, ia melimpahkan kepada Andreas.
Padahal, mungkin saja orang-orang Yunani tersebut datang kepadanya
karena Filipus mempunyai hubungan keyunaniannya berdasarkan namanya.
Yoh14:7-12, menunjukkan bahwa Filipus telah sekian lama mengikuti
Kristus tetapi tidak mengenal Kristus dengan sebenarnya
Setelah Pentakosta
Pengantar
Nama
Natanael, berarti “pemberian Allah”, nama lainnya adalah, Bartolomeus
artinya “anak Tolmai” atau putra dari Tolmai, Mat 10:3; Yoh 1:45.
Natanael/ Bartolomeus berasal dari Kana di Galilea, Yoh 21:2. Filipus
yang membawa atau memperkenalkan Natanael/Bartolomeus kepada Tuhan
Yesus.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Dari
semua murid Tuhan Yesus, Natanael adalah satu-satunya yang ragu untuk
mengikuti Yesus. Ia tidak yakin pada ajakan Filipus untuk mengikuti
Tuhan Yesus. Natanael/Bartolomeus terkena pengaruh prasangka. Itulah
yang menjadikan ia ragu-ragu. Ketika Filipus berkata kepadanmya, “Kami
telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh
para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazareth”, Yoh 1:45. Natanael
menjawab dengan kritis, “Mungkinkah sesuatu yang baik dari Nazareth?”2
Namun
hal yang baik pada Natanael, adalah ia tidak membiarkan rasa sangsinya
menghalangi untuk mendengarkan bukti yang dikemukakan Filipus, bahwa ia
bertemu Mesias. Dalam menanggapi jawaban singkat Filipus, Natanael pergi
bersamanya menemui Yesus. Ketika melihat Natanael datang, Yesus
berseru, “Lihat inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di
dalamnya”. Tuhan Yesus menemukan dalam diri Natanael suatu dasar yang
kokoh untuk membangun hidup dan kehidupan spiritual serta iman. Natanael
bererpandangan terbuka, jujur dan tanpa kepalsuan, merasa heran bahwa
Yesus berani menyatakan pendapat tentang sifatnya, padahal mereka belum
pernah bertemu, sehingga ia berkata, “Bagaimana Engkau mengenal aku?”
Dalam batasan itu Natanael mempunyai pengenalan dan pengakuan terhadap
Yesus sebagai “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel”
Setelah Pentakosta
Pengantar
Tomas,
artinya kembar, merupakan bentuk Yunani, Thoma, dari kata bahasa
Aram/Ibrani To’am. Warga Gereja Mula-mula yang berbicara dalam bahasa
Yunani, menyapa dengan sebutan Didymos, atau Didimus.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Injil
Matius, Markus, Lukas hanya mencantumkan nama Tomas secara sepintas,
atau sekedar menulis -dan tanpa komentar yang banyak- sebagai satu dari
antara dua belas murid Tuhan Yesus, lihat Mat 10:2-4; Mrk 3:16-19; Luk
6:14-16; Kisah 1:13. Injil Yohanes memberikan catatan tentang “peranan”
Tomas ketika bersama dengan Tuhan Yesus, yaitu;
Setelah Pentakosta
Perjumpaan
dengan Yesus yang bangkit merubah dirinya. Perjumpaan tersebut
menjadikan menghasilkan iman yang melenyapkan keragu-raguan dalam
dirinya, membangkitkan semangat hidupnya serta tekad kuat berkarya bagi
kemuliaan dan Kerajaan Allah. Hal itu nampak dari catatan Sejarah
Gerejah oleh Eusebius pada abad ke IV:
Pengantar
Matius
adalah orang Galilea yang lahir di Kapernaum dengan nama Lewi, artinya
bersama-sama. Ayahnya bernama Alfeus, dan ibunya adalah Maria, yang
bukan ibu Yesus. Keluarganya adalah pemeluk Yudaisme -agama Yahudi- yang
taat dan fanatik. Dan merupakan orang-orang yang sangat nasionalis yang
mempunyai pengabdian yang tinggi kepada Tuhan, serta mencintai
keberadaan mereka sebagai orang Yahudi sejati. Walaupun mengecewakan
orang tuanya, Matius bekerja sebagai pemungut cukai -bahkan menjadi
kepala kantor pajak atau bea cukai- yang bekerja untuk pemerintah
Romawi. Bekerja sebagai pemungut cukai sangat tidak sukai oleh orang
Yahudi, sehingga disamakan dengan orang-orang berdosa.
Selama Melayani Bersama Yesus
Ketika
Tuhan Yesus di Kapernaum dan dalam perjalanan menuju pantai, Ia melihat
Lewi/Matius sedang berada di rumah -pos pemeriksaan bea atau pajak-
cukai. Yesus berkat kepadanya, “Ikutlah Aku!”, Luk 5:27,28. Seketika itu
juga, Matius meninggalkan pekerjaannya dan dosa penipuannya.
Setelah
mengenal Tuhan Yesus, ia berganti nama menjadi Matius, -bentuk Yunani
dari bhs Ibrani, Mattai, artinya karunia Tuhan- Allah-
Setelah Pentakosta
Pengantar
Yakobus,
-untuk membedakan dengan Yakobus Anak Zebedeus, saudara Yohanes- ia
disebut sebagai Yakobus Anak Alfeus. Yakobus dan Matius merupakan anak
dari Alfeus dan bernama Maria, Mrk 15:40. Ia dikenal sebagai Yakobus
-saja- serta murid yang biasa-bisasa saja. Dalam Injil Markus, ia
disebut Yakobus Muda atau Yakobus Kecil. Hal itu disebabkan karena
postur tubuhnya kecil, atau usianya yang lebih muda dari Yakobus Anak
Zebedeus, saudara Yohanes. Sebelum menjadi murid Tuhan Yesus, Yakobus
Anak Alfeus bekerja sebagai seorang pemungut cukai, yang bertugas
sebagai kolektor pajak, tanpa paksaan kepada rakyat maupun para
pedagang.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Tidak
ada penjelasan yang akurat yang menunjukkan alasan Tuhan Yesus memilih
Yakobus Anak Alfeus sebagai salah satu murid-Nya. Yakobus Anak Alfeus
adalah orang tidak pernah menonjolkan diri. Dari semua murid-murid,
Yakobus Anak Alfeus, yang tidak tidak pernah menggelisahkan Tuhan Yesus.
Ia tidak pernah kembali pada kebiasaan buruknya, ragu-ragu atau
mempunyai kesalah pengertian. Alasan-alasan Tuhan Yesus memilih Yakobus
Anak Alfeus karena sebagai murid, mungkin karena:
Setelah Pentaksosta
Pengantar
Thadeus
adalah murid Tuhan Yesus yang memiliki tiga nama sekaligus, yaitu
Thadeus, Lebbaeus, dan nama aslinya yaitu Yudas. Yudas atau Yudah -yang
berbeda dengan Yudas Iskariot- berarti Yehovah memimpin atau ia akan
diakui.
Thadeus,
Mark 3:18, adalah nama keluarganya. Lebbaeus, dari bhs Ibrani -Leb/Lev
artinya hati, menggambarkan kehangatan dan karakter yang
sungguh-sungguh; dalam bhs Yunani berarti hati anak-anak, orang yang
berani. Ayahnya bernama Yakobus, orang yang berbeda dengan Yakobus Anak
Zebedeus dan Yakobus Anak Alfeus.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Thadeus
dikenal melui pertanyaan yang ia ajukan kepada Tuhan Yesus pada waktu
Perjamuan Malam Terakhir, Yoh 14:18, 19:21. Alkitab tidak banyak memberi
penjelasan mengenai Thadeus. Ia kurang menonjol di antara murid-murid,
tetapi bukan berarti ia tidak atau kurang beriman. Tujuan pembicaraan
Tuhan Yesus adalah murid-murid-Nya. Yesus berkat, bahwa Ia akan kembali
untuk menyatakan Diri-Nya kepada mereka. Thadeus menjadi bingung,
bagaimana Tuhan Yesus menyatakan Diri-Nya kepada mereka tanpa dilihat
oleh orang lain. Sekalipun Ia dapat melakukannya, mengapa hanya
memperlihatkan Diri-Nya kepada murid-murid saja, dan bukan kepada dunia.
Sekalipun semua murid-murid bertanya-tanya, hanya Thadeus lah yang
berani untuk bertanya atau bersuara. Ketika menjawab pertanyaan Thadeus,
Tuhan Yesus tidak menjelaskan keberadaan-Nya secara nyata dan
menyeluruh. Hal itu terjadi karena ia ingin mendapat penegertian dari
dalam hati. Oleh sebab itu, jawaban Yesus menunjukkan, Yoh 14:23, bahwa
pengabdian kepada Tuan hanya nyata melalui kasih. Thadeus memperlihatkan
pengabdian dan ketekunan serta mencurakan hidup dan kehidup hanya untuk
Tuhan Yesus. Thadeus yang memulai memanggil Yesus dengan nama TUHAN,
Yoh 14:22.
Setelah Pentakosta
Thadeus, melakukan pelayanan pekabaran Injil si Syria, tepatnya di Edesa, di kemudaian hari, setelah kejatuhan Yerusalem, Edesa menjadi pusat Kekristenan dan Perkembangan Gereja Mula-mula. Thadeus dan sebagian murid-muridnya di tangkap di Schavarschar-Syria, dan dihukum mati.
Pengantar
Alkitab
tidak memberikan banyak keterangan atau Pengantar dari murid Tuhan
Yesus ini. Untuk membe-dakan Simon ini dengan Simon Petrus, maka ia
disebut Simon Orang Zelot, atau Simon Orang Kanaani. Zelot adalah suku
atau kelompok pembrontak terhadap pemerintahan Romawi. Kanaani, berasal
dari kata Kana yang berarti orang yang sangat rajin, giat dan sangat
sangat bersemangat. Simon Orang Zelot adalah seorang pengikut -dan juga
ditempa dan dididik - Yudas dari Gamala di Galilea. Yudas adalah
-mungkin salah satu dari keturunan Makabeus- pemimpin pemberontak Yahudi
melawan pemerintah Romawi. Kelompok ini adalah pengikut “Theokrasi”
yang murni, religius dan fanatik. Gerakan ini disebut Zelot, band. Kis
5:37. Kelompok ini mendidik para anggotanya untuk berani mati demi
kemandirian dan kemajuan bangsa dan agama Yahudi. Dan sangat merendahkan
orang Romawi yang menjajah mereka.
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Setelah Pentakosta,
Simon
Orang Zelot menjadi penginjil di Mesir-Afrika, kemudian di Inggris,
kemudian kembali ke Mesir. Setelah penginjilan di Mesir, Simon Orang
Zelot bergabung dengan Tadeus di Syria dan Persia. Simon Orang Zelot dan
Tadeus, mereka berdua disiksa, dira-jam batu, digergaji dan kemudian
dibunuh dengan pedang di Persia.
Pengantar
Selama Melayani Bersama Tuhan Yesus
Setelah menjadi murid Tuhan Yesus, Yudas bertugas sebagai pemegang kas keuangan, Yoh 12:6, 13:29 Yudas sebenarnya bukanlah seorang pengkhianat, dalam arti bahwa ia berusaha melaksanakan kematian Yesus. Ia sama dengan murid-murid yang lain, mereka menanti nanti didirikannya Kerajaan Messias oleh Tuhan Yesus. Ia semakin tidak sabar, ketika Tuhan Yesus dari hari ke hari menunda pendirian Kerajaan Mesias.
-------------------
K E S I M P U L A N
Di
dalam Kristus tidak ada klasifikasi tipe orang. Setiap orang mempunyai
karakter khusus untuk bekerja bagi Kristus. Jika dalam sebuah kelompok
di mana orang-orangnya mempunyai karakter yang saling bertolak belakang,
tetapi bagi dan di dalam Kristus, tidak ada yang tidak mungkin
didamaikan. TUHAN Allah mencintai keragamaan (1 Kor 4:6-13).
Dengan
keragaman itu, hidup lebih bervariasi dan dinamis. Setiap orang
percaya, mempunyai kewajiban untuk melayani Tuhan Yesus dengan melakukan
yang terbaik bagi-Nya. Yaitu dengan tidak mengucilkan orang lain, dan
menerima orang lain dengan penuh sukacita. Kalau seseorang yang sudah
menjadi milik Kristus, ini berarti hidup dengan pengabdian, kasih dan
semangat untuk bersaksi tentang Injil.
Kalau Yesus Kristus adalah seorang manusia, dan hanya manusia biasa,
saya katakan di atas segala kemanusiaan, saya akan bersatu dengan-Nya saya mau menyatukan hidup
Kalau Yesus Kristus adalah Allah, dan satu-satunya Allah,
saya berjanji saya akan ikut Dia sekalipun melewati sorga dan neraka, bumi, laut dan udara
by R J Waney
|
RASUL PAULUS 3
Walau
Paulus bukan murid Yesus secara fisik, namun ia sangat berperan dalam
pengembangan iaman Krsiten. Paulus menyapa diri sebagai “yang mendapat
penyataan khusus dari Tuhan Yesus Kristus”. Melalui ini, -kita- akan
menemukan hampir secara lengkap segala sesuatu -hampir semua aspek- yang
betalian dengan hidup dan kehidupannya.
- Ia
berasal dari suku Benyamin -bukan suku Lewi atau dari kalangan
imam-imam yang secara tradisionil sebagai “pemelihara” Hukum Taurat dan
pelayan Ibadah di Bait Allah- yang dalam Kejadian 49:1-28, diberkati
Yakub untuk menjadi/sebagai orang-orang yang suka berperang dan
memperkaya diri sendiri dengan harta benda. Paulus justru melenceng dari
tradisi keturunan Benyamin, ia memperkaya diri dengan cara yang lain
- Dari Kisah 22: 3, menunjukkan bahwa Paulus lahir di Tarsus -salah satu kota dalam kekua-saan kerajaan Romawi- sebagai warga negara Roma atau Romawi, Kisah 16:37, 21:39, 22:25, [ Catatan di luar Alkitab mengungkapkan bahwa leluhur Paulus berasal dari Galilea. Mereka pindah ke Tarsus karena alasan perdagangan, atau karena dijajah oleh Siria. Tentang sebagai warga negara Roma, memberi kesan bahwa mereka sudah lama tinggal di sana ]; dibesarkan di bawah asuhan dan bimbingan ibunya -anatethrammenos, di bawah lutut ibu atau di lutut ibu- di kota Tarsus; serta dididik dengan teliti -oleh dewan guru- di bawah pimpinan Rabi Gamaliel
- Ada
gambaran yang kurang meyakinkan tentang tampilan fisik Paulus, dalam 1
Kor 2:3 dab; 2 Kor 10:10, serta kitab Apokripa, yaitu “Dan dia lihat
Paulus datang, seorang yang kecil perawakannya, rambutnya tipis dan
halus, kakinya bengkok, badannya tegap, alisnya bertemu, hidungnya
sedikit bungkuk, penuh belas kasihan; sebab kadang-kadang ia kelihatan
sebagai manusia, dan kadang-kadang wajahnya seperti malaikat”
- Karena
penampilan fisik yang kurang meyakinkan tersebut, Paulus berupaya
dengan keras menutupi kekurangannya dengan banyak belajar berbagai ilmu
pengetahuan, filsafat Helenis [Yunani dan Romawi], dan segala sesuatu
yang mengenai Hukum Taurat
- Hasil
dari kerja kerja keras tersebut, ia menjadi Ahli Taurat serta orang
Farisi, serta anggota dewan guru di Sinagoge, dan salah satu anggota
Mahkamah Agama atau Sanhedrin. Hal ini menunjukkan bahwa Paulus
mempunyai kedudukan yang tinggi dan sebagai tokoh agama dan masyarakat
Yahudi yang terkemuka dan terpandang. Sebagai “seorang muda” Kis 7:58,
Gal 1:13 dab, 1 Kor 15:9, Paulus mendapat kekuasaan resmi untuk
merencanakan dan pelaksana penganiayaan terhadap orang Kristen
- Tidak ada informasi -dari surat-surat Rasul Paulus- tentang perkawinan atau rumah tangga, atau ia pernah kawin atau tidak. Tetapi, dengan melihat salah satu syarat untuk menjadi anggota Sanhedrin adalah sudah kawin, maka bisa dipastikan bahwa Paulus mempunyai isteri -dan mungkin saja anak- dan keluarga atau rumah tangga. [ Atau karena keadaan fisik yang “kurang sempurna” itu, menjadikan ia memilih untuk tidak kawin, di samping karena alasan teologis, karena keyakinannya bahwa akhir zaman sudah dekat dan dalam rangka pelayanan kepada jemaat, serta demi kemuliaan Tuhan Allah ]
Dan
dengan itu, maka Paulus menasehati jemaat -melalui surat-suratnya-
tentang pola hidup dan kehidupan serta bagaimana mengelola keluarga
dengan baik dan benar sesuai dengan keinginan Tuhan Yesus Kristus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar