Daud pernah mengalami masa-masa yang begitu genting dan ketakutan
yang begitu mencekam saat dikejar-kejar oleh Saul (1 Samuel 23). Dalam
masa ketakutan yang amat sangat, Yonatan menguatkan kepercayaan Daud
kepada Tuhan (1 Samuel 23:15-16). Ketika Anda berkata bahwa Anda beriman
kepada Allah, apakah Anda sungguh-sungguh percaya kepada-Nya? Perkataan
Daud, Ke dalam tangan-Mulah kuserahkan nyawaku; .., ya TUHAN, Allah
yang setia, (Mazmur 31:6) menyatakan bahwa Daud percaya secara total
kepada Allah. Kalimat yang sama diucapkan oleh Tuhan Yesus ketika Ia
disalibkan (Lukas 23:46) dan oleh Stefanus ketika ia dirajam batu hingga
mati (Kisah Para Rasul 7:59). Hal ini menyatakan betapa pentingnya kita
mempercayai Allah yang setia serta menyerahkan totalitas hidup kita ke
dalam tangan Tuhan.
Kepercayaan kepada Allah yang setia
tidak meniadakan kesulitan, pencobaan, dan penderitaan. Namun,
penderitaan dan kesesakan juga tidak dapat meniadakan kesetiaan Allah
bagi mereka yang mengasihi Dia. Pemazmur mengontraskan bersandar kepada
berhala dengan bersandar kepada TUHAN (31:7). Pemazmur menyadari bahwa
hanya Tuhan yang mampu menolong dan menyelamatkan. Berhala tidak dapat
melakukan apa-apa (Lihat 115:4-9; Ulangan 4:28,29). Di saat kesesakan,
pemazmur menyangka bahwa ia terbuang dari hadapan Tuhan (Mazmur 31:23).
Namun, ketika ia mengangkat jiwanya kepada Tuhan, ia mendapati bahwa
Allah menunjukkan kasih dan pertolongan-Nya secara ajaib (31:22). Kepada
siapa kita menggantungkan hidup kita di tengah kesulitan, penderitaan,
dan kefanaan dunia ini? Tidak ada yang dapat memberikan jaminan yang
lebih pasti selain Allah yang akan menjaga hidup kita sampai kekekalan.
Kekuatan sejati hanya dapat kita temukan di dalam Allah. Dalam situasi
apa pun, tetaplah kasihi Allah! [J]
Mazmur 31:25
"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar