Tandan buah Roh terakhir, yang menutup semuanya adalah penguasaan
diri. Dari buah yang dikerjakan oleh Roh Kudus, penguasaan diri adalah
bungkus dari keseluruhan buah yang ada. Tanpa penguasaan diri maka
semuanya, yaitu : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan kesetiaan dan kelemahlembutan akan sia-sia. Bila
seseorang tidak bisa menguasai diri dan kemarahannya meledak-ledak, maka
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan seterusnya akan hilang
dalam sekejab mata. Oleh sebab itu penguasaan diri mutlak diperlukan
dalam hidup orang percaya. Penguasaan diri berarti kemampuan untuk
mengendalikan diri. Namun kemampuan itu bukan berasal dari kekuatan
sendiri, tetapi dari Roh Kudus. Roh Kuduslah yang memimpin dan
mengendalikan sehingga kita bisa digerakkan, dicerahkan dan
dipimpin-Nya. Paulus saat berbicara tentang pelayanan kepada Timotius,
ia menasehatkan betapa pentingnya penguasaan diri ini. Paulus berkata,
Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah
pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! (4:5). Di
dalam ayat ini Paulus menyebut penguasaan diri dibutuhkan dan mendahului
hal yang lain.
Jika kita mampu menguasai diri,
kita akan sanggup menanggung penderitaan dengan sabar, sanggup
memberitakan Injil baik atau tidak baik waktunya dan sanggup pula
menuntaskan tugas-tugas pelayanan yang lain. Bahkan kita bisa berkata
seperti Paulus, Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah
mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman (4:7). Ini terjadi
jika kita telah sanggup menguasai diri. Menjelang Pentakosta ini,
marilah kita melatih diri dalam pimpinan Roh Kudus untuk menguasai diri
sendiri mulai dari hal sederhana seperti mengendalikan makanan dan
minuman, dalam hal berpakaian, dalam hal hobi, kesukaan sampai
mengendalikan amarah dan mengendalikan keinginan-keinginan jasmani
lainnya. [JS]
Amsal 16:32
"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar